WAWAINEWS – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pencemaran Air melakukan pengambilan sampel ke 4 titik pencemaran di Sungai Cileungsi, Jumat (24/3/2022).
Tim KLHK mengambil titik pertama di wilayah Curug Parigi lalu bergeser ke wilayah hulu Cileungsi sebagai upaya pencarian sumber limbah berat yang mencemari sungai alam tersebut.
Hari ini, ada dua sesi pengambilan sampel pencemaran di sungai Cileungsi pertama dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor pada pagi hari. Kemudian siang dilanjut oleh tim KLHK.
Tapi, sumber pencemaran yang terjadi penyebabnya masih tanda tanya. Apkah pencemaran akibat limbah domestik atau industri masih belum bisa dipastikan. Kedua instansi itu masih harus melakukan kajian.
“Tapi pastinya pencemaran mengakibatkan warna sungai menghitam, bau menyegat dan berbuih, hingga menganggu lingkungan di bantaran sungai,”ujar Puarman Ketua KP2C kepada Wawai News, Jumat (25/3/2022).
Dikatakan bahwa pencemaran di Sungai Cileungsi telah terjadi lima tahun ini dan belum ada solusi apapun. Pencemaran serupa pasti terjadi ketika debet sungai Cileungsi turun.
Menurutnya kebetulan dalam lima hari terakhir tanpa hujan di Sungai Cileungsi mengakibat kondisi debet air menurun. Pencemaran imbuhnya telah terjadi tiga hari ini tapi baru Kamis Malam kondisi cukup parah.
“Pencemaran di Sungai Cileungsi kerap terjadi sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Pada hari ketiga kondisinya cukup parah membuat warga di bantaran sungai berteriak karena bau dan udaranya dirasa pahir ketika membuka mulut,”tegas Puarman.
Dia menduga sementara pencemaran tersebut akibat limbah industri. Karena biasanya jika limbah domistik terjadinya konstan, tapi sekarang terjadinya terjadwal mulai pukul 18.00 WIB hingga malam.
Dikonfirmasi apakah sudah ditemukan titik lokasi ditemukan limbah, Puarman mengaku tim masih terus berjalan untuk melakukan pengambilan sample di beberapa titik.
