BEKASI – Untuk mendiagnosis gangguan kejiwaan pada anak bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Proses tersebut, menurut Ketua Tim Psikolog Sekolah Ananda Bekasi, Robert Yusnanto, M.Psi, harus melibatkan profesional di bidangnya.
Menurut Robert, banyak orangtua yang terburu-buru mendiagnosis anaknya hanya berdasarkan informasi yang didapatkan dari internet.
“Banyak orangtua yang membaca sekilas di internet, tiba-tiba mengatakan anaknya hiperaktif, anaknya autis, anaknya ini itu,” ujar Robert saat ditemui di ruang kerjanya.
Robert menegaskan bahwa pendekatan semacam ini sangat berisiko. Keyakinan yang tidak berdasar bisa berujung pada perlakuan yang salah terhadap anak, yang justru dapat memperburuk keadaan.
Menurutnya, langkah yang lebih bijak membawa anak ke profesional yang tepat. Seperti psikiater atau psikolog, untuk dilakukan observasi lebih lanjut sebelum akhirnya dibuatkan diagnosis yang akurat.
“Lebih baik ke profesional ke psikiater atau psikolog untuk mengetahui gangguan apa. Tentu saja melalui proses observasi dan pemeriksaan lebih dulu, nggak bisa sembarangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, orangtua sebaiknya tidak menunda ke psikiater jika perilaku anak mulai mengganggu kehidupan mereka sendiri maupun orang lain. Robert mengingatkan, deteksi dini sangat penting dalam menangani gangguan kejiwaan pada anak, agar penanganannya bisa lebih efektif dan tepat sasaran.
“Kalau prilaku anak sudah mengganggu orang lain, sudah membahayakan dirinya, bahkan anak cenderung tidak berkembang sesuai dengan usia, lebih baik bawa ke profesional psikiater atau psikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai deteksi dini,” tutupnya.***