BANDAR LAMPUNG — Ruang Komisi I DPRD Provinsi Lampung tiba-tiba menjadi lebih hangat dari biasanya, pada Rabu (11/6/25). Bukan karena AC-nya mati, tapi karena kehadiran tamu istimewa yakni Panitia Pemekaran Kabupaten Lampung Tenggara!.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Panitia, Lanang Anwarsono, tampil bak orator ulung. Dengan semangat yang tak kalah dari kampanye presiden, ia memaparkan perjuangan panjang yang sudah dimulai sejak 2001 ya, lebih dari dua dekade lalu!.
“Kami sudah studi kelayakan, disahkan Unila pula! Dan hasilnya, Lampung Tenggara layak mekar!” ujar Lanang, seperti pahlawan dari kisah perjuangan administratif.
Tak hanya itu, katanya, surat-surat sakti dari BPD 12 kecamatan sudah dikantongi, ditambah surat persetujuan dari Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo, yang ikut menyumbang tanah 50,25 hektare di Muara Gading Mas sebagai calon pusat pemerintahan.
“Itu lho, tanahnya sudah disertifikatkan, bukan cuma janji manis!” ujarnya sambil tersenyum.Usman, sang Ketua 1 Panitia, juga ikut angkat bicara dengan menambahkan bahwa panitia sudah RDP dengan DPRD Lampung Timur. Katanya mau diparipurnakan.
“Tapi sampai sekarang, masih PHP alias Pemberi Harapan Palsu,” ujarnya disambut gelak tawa kecil para anggota dewan.
Menanggapi hal itu Ketua Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Garinca Reza Pahlevi, dengan bijak menegaskan bahwa DOB itu amanah UU 23 Tahun 2014, tujuannya jelas meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami dukung, selama syaratnya terpenuhi. Tapi… ya itu, kita masih di masa moratorium dari pusat.”papaparnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi I, Ade Utami Ibnu, menimpali sambil berpesan tegas tapi santai, dengan menyakinkan panitia DOB Lampung Tenggara bahwa DPRD Lampung terutama Komisi I pasti akan membantu.
“Yakinlah, kami di Komisi I siap membantu percepatan. Tapi syaratnya harus tuntas, jangan setengah matang. Nanti bukan DOB, tapi DOA Bersama.”ujarnya.
Pertemuan pun berakhir dengan semangat tinggi, tawa kecil, dan PR besar. Lampung Tenggara masih harus meniti jalan panjang menuju status sebagai Kabupaten baru.
Tapi semangat panitia, dan dukungan dari DPRD Provinsi, setidaknya membuat harapan itu tetap hidup dan makin memerlukan keseriusan lagi.***