wawainews.ID, Jakarta – Panjangnya periode musim kemarau tahun 2019 yang diperkirakan hingga bulan Oktober oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menjadi salah satu faktor penyebab semakin tinggi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Karhutla saat ini terjadi di enam provinsi meliputi, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Oleh karena itu solusinya tidak lain adalah kepedulian kita bersama untuk melawan asap.
Bagi mereka yang tidak mempunyai ruang dengan fasilitas air purifier (penetralisir udara) maka dapat berkunjung ke sejumlah posko rumah singgah yang telah disediakan pemerintah maupun dunia usaha di berbagai titik lokasi di Provinai Riau.
Hal tersebut, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan pelayanan intensif hingga seluruh aspek sasaran.
Tidak hanya kepada masyarakat saja, akan tetapi pelayanan tersebut juga diberikan kepada para petugas pemadam di lapangan.
Selain itu, Dinas Kesehatan setempat melengkapi fasilitas layanan kesehatan dengan menyediakan ruang oksigen di beberapa rumah singgah.
Sebagai tambahan Pemerintah Provinsi juga telah menyiagakan 11 puskesmas, 2 rumah sakit umum daerah dan 1 pelayanan dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Sementara itu Pemerintah Daerah Provinsi Riau juga memberikan pelayanan kesehatan masyarakat terdampak asap karhutla. Pemerintah Provinsi Riau mendirikan
“Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap” yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru.
Fasilitas lainnya, seperti peralatan kasur lipat (velbed), tabung oksigen, regulator, tabung oksigen kecil, selang oksigen, alat pengukur tekanan darah, obat-obatan, hingga makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta perlengkapan medis lainnya telah tersedia pada tiap-tiap posko dan sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, masing-masing posko juga disiagakan satu mobil ambulance.
Posko kesehatan ini buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB dan mulai dioperasikan sejak Minggu (15/9) hingga akhir masa siaga darurat yakni Kamis (31/10).
Seluruh masyarakat bisa memperoleh pelayanan seperti konsultasi, cek kesehatan, cek tekanan darah, pemberian pernafasan menggunakan oksigen hingga fasilitas masker yang bisa didapatkan secara gratis dengan penanganan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Adanya Rumah Singgah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain dapat mengurangi dampak negatif dari asap karhutla, pelayanan tersebut sekaligus sebagai tanda bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk pelayanan yang terbaik. (Whd)