Scroll untuk baca artikel
Kuliner

Perpaduan Sagu dan Ikan Tuna Juara 3 Masterclass Ikan vs Kopi

×

Perpaduan Sagu dan Ikan Tuna Juara 3 Masterclass Ikan vs Kopi

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Memadukan hasil pertanian dengan perikanan jadi camilan bergizi dan terjangkau menjadi sebuah mimpi dari Jupandes Muki. Sebagai sarjana teknologi industri pertanian, dia merasa punya tanggung jawab moral untuk menyajikan pangan sehat yang bisa dinikmati siapapun.

“Tadinya saya memiliki mimpi menjadi seorang petani, tapi setelah kenal dengan hasil perikanan, saya tertantang untuk mempertemukan dua potensi tersebut,” kata sosok yang akrab disapa Pandes tersebut, Sabtu (9/10/2021).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sempat merintis bisnis kecil-kecilan bernama “Healthy Bar” sejak Mei 2021, angan-angan mengawinkan pertanian dengan perikanan makin membesar setelah dia melihat pengumuman ajang cipta menu berbahan dasar ikan untuk dijadikan cemilan pendamping minum kopi.

Hasilnya, sebuah kue kukis berbahan ikan tuna berhasil dia kreasikan sekaligus jadi bekal mengikuti kontes “Masterclass: Ikan vs Kopi” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kememterian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Tantangan ini membuat saya tersenyum lebar dan bersemangat untuk mengikutinya dan tidak butuh waktu lama saya memutuskan untuk membuat kukis “Sagu Keju Ikan Tuna” dan berhasil,” kenang peraih juara 3 kontes tersebut.

Pandes mengungkapkan alasannya membuat kukis sagu dilatarbelakangi oleh kue kering tersebut biasa ditemui saat momen lebaran. Alhasil, dia merasa kukis sagu menjadi camilan yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia.

“Tantangan besar saya untuk mengubahnya menjadi luar biasa, sagu keju ikan tuna ini akan saya jadikan cemilan sehat yang premium untuk teman minum kopi sekaligus memperkenalkan cita rasa khas Indonesia pada dunia,” sambungnya.

Berkat ajang “Masterclass: Ikan vs Kopi” yang mengantarnya menjadi 3 terbaik, Pandes mengaku mendapat banyak ilmu dari para mentor saat dia masuk nominasi 20 besar. Dimulai dari Chef Yongki sudah membantu menyempurnakan resepnya, Rosalina Rachma yang mengajarkan food photography, serta Handoko yang mengajarkan cara membranding dan Danis yang mengajarkan cara merapikan data keuangan.

“Mereka berempat adalah para master pada bidangnya masing-masing. Seperti mimpi dapat mendapatkan ilmu dari mereka berempat sekali lagi terimakasih,” ujarnya bangga.

Sementara Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti mengaku bangga pemuda seperti Pandes memiliki ketertarikan mengawinkan pertanian dan perikanan. Dia pun mengakui bahwa kukis “Sagu Keju Ikan Tuna” bisa menjadi cemilan sehat yang dapat dikonsumsi berbagai orang, umur, dan gender.

“Ini tentu luar biasa, kreasi yang lahir dari pemuda yang memiliki ketertarikan dengan pertanian dan perikanan,” kata Artati.

Artati berharap, jejak Pandes bisa menginspirasi para pemuda lainnya untuk turut menggeluti usaha pengolahan hasil perikanan. Dengan begitu, dia optimis masa depan Indonesia bisa cemerlang mengingat adanya bonus demografi dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) turut membantu sektor kelautan dan perikanan dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi sekaligus menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem laut. Karenanya, dia memastikan dukungannya terhadap gerakan ini agar jumlah dan nilai produk UMKM bisa semakin berdaya saing baik secara regional maupun internasional.