Scroll untuk baca artikel
InfrastrukturLampungTANGGAMUS

Tanggul Way Awi Kritis, Warga Tanggamus Tagih Aksi Cepat Pemerintah

×

Tanggul Way Awi Kritis, Warga Tanggamus Tagih Aksi Cepat Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Foto: BPBD Tanggamus bersama warga sedang meninjau tanggul Way Awi erosi di Pekon Banjar Masin, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus, pada Kamis 13 Maret 2025, (foto_ysr)
Foto: BPBD Tanggamus bersama warga sedang meninjau tanggul Way Awi erosi di Pekon Banjar Masin, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus, pada Kamis 13 Maret 2025, (foto_ysr)

TANGGAMUS – Warga Pekon Banjar Masin, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus, akhirnya bisa sedikit bernapas lega setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus meninjau langsung tanggul Sungai Way Awi yang semakin kritis akibat pengikisan panjang.

Tanggul Way Awi itu yang menjadi akses utama para petani telah mengalami erosi sepanjang lebih dari 20 meter dan disebut-sebut telah menelan korban. Namun, selama lebih dari setahun, belum ada tindakan nyata dari pemerintah pekon.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tokoh masyarakat Pekon Banjar Masin, Yusri Talip, menegaskan bahwa tanggul ini bukan sekadar jalan tani biasa, melainkan urat nadi ekonomi warga yang terus diabaikan.

BACA JUGA :  Pilkakon Tanggamus Selesai, Wakil Ketua Dewan Ajak Warga Kembali Bersatu

“Memang sudah lama terkikis, sudah setahun lebih, bahkan sering memakan korban. Tapi pemerintah pekon diam saja, makanya kami mengajukan proposal langsung ke BPBD lewat Lembaga Intelijen Negara (LIN),” ujar Yusri yang juga Ketua LIN, Kamis (13/3/2025).

Yusri berharap BPBD segera mengambil langkah nyata untuk memasang bronjong sebelum Lebaran, sebelum bencana yang lebih besar terjadi, mengingat sekarang ini musim penghujan dan dan sering terjadi longsor.

Kehadiran BPBD di lokasi memang membawa secercah harapan, terang Yusri, tetapi warga masih menunggu bukti nyata. Jangan sampai peninjauan hanya sebatas formalitas tanpa ada realisasi.

Jika tak segera ditangani, lanjut Yusri, bukan hanya ekonomi warga yang terancam, tetapi juga keselamatan mereka. Kini, sorotan tertuju pada langkah pemerintah, akan bergerak cepat atau justru membiarkan masyarakat terus dalam kecemasan. ***