JAKARTA – Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anak sulung Alex Noerdin mantan Gubernur Sumsel yang kini juga ditahan KPK tersebut diamankan bersama sejumlah pejabat lainnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri tak membantah adanya OTT oleh tim Satgas lembaga antikorupsi di Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan.
Meski demikian, Firli belum dapat menyampaikan lebih jauh mengenai pihak-pihak yang diamankan dan barang bukti yang disita.
“Terima kasih. KPK lagi bekerja, tentu belum bisa menyampaikan semuanya,” kata Firli, Sabtu (16/10/2021).
Firli mengatakan, saat ini, tim Satgas sedang bekerja mengumpulkan bukti dan keterangan. KPK, katanya, akan menyampaikan lebih rinci mengenai OTT ini pada saatnya nanti.
“Kita masih kumpulkan keterangan dan bukti-bukti. Nanti dijelaskan ke publik,” katanya.
Firli menekankan, KPK terus bekerja kerja memberantas korupsi di Indonesia.
“Kita bertekad terus bekerja keras tanpa lelah utk membebaskan NKRI dari praktik praktik Korupsi,” tegasnya.
Berdasarkan informasi, dalam OTT kali ini, KPK mengamankan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin yang juga anak dari mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
Dodi dikabarkan diamankan bersama sejumlah pihak lainnya, termasuk pejabat di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin. Para pihak itu diringkus lantaran diduga terlibat dalam transaksi suap.
Bahkan, tim Satgas dikabarkan telah bergerak cepat memasang garis KPK di sejumlah ruangan di Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin. Belum diketahui secara pasti tindak pidana yang diduga dilakukan Dodi hingga diringkus tim Satgas KPK, termasuk barang bukti yang disita.
Dodi Reza Alex Noerdin merupakan anak sulung Alex Noerdin. Alex yang juga mantan Bupati Musi Banyuasin dua periode saat ini ditahan Kejaksaan Agung di Rutan Salemba atas dua kasus korupsi.
Kedua kasus korupsi yang menjerat Alex, yakni dugaan korupsi dana hibah dari dana APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015 dan tahun 2017 kepada Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang terkait pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang serta kasus dugaan korupsi dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010-2019.
