Begitupun dengan Anies, ketika mendapat wejangan dan doa dari Ibunda tercintanya dalam suasana yang intim dan sangat familiar.
Seakan mengetahui dan memahami betapa terjal dan berat amanat kepemimpinan di pundak Anies.
Sang ibu yang dari rahimnya lahir sekaligus merawat dan membesarkannya. Tidak sekedar harapan, keramat hidup itu juga menyampaikan bahasa tubuh dan makna tersirat kepada putranya, Anies yang membanggakan.
Meskipun tak pernah surut terus dibekap caci-maki, hujatan dan fitnah, ibundanya seolah-olah menjadi kekuatan jiwa dan energi bagi Anies untuk terus berprestasi, menunaikan aspirasi dan janji serta berharap ridho dan berkah ilahi
Satu hal pesan ibundanya yang paling mengusik dan menggetarkan bukan hanya untuk Anies melainkan buat semua orang dan seluruh rakyat Indonesia.
Sedikit kata-kata yang sederhana, teduh dan bermakna, ketika menegaskan dari semua dan yang ada dalam kehidupan ini, yang terpenting adalah menjaga kejujuran.
Sebuah prinsip yang maha dahsyat yang sangat sulit dan tidak setiap orang bisa mengembannya.
Terlebih bagi seorang pemimpini dimana hajat hidup banyak orang dan nasibnya berada ditangannya.