Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

Dituding Ancam Warga Pakai Golok, Kakon Kejadian Buka Suara: Begini Klarifikasinya

×

Dituding Ancam Warga Pakai Golok, Kakon Kejadian Buka Suara: Begini Klarifikasinya

Sebarkan artikel ini
Foto: Murni, Kepala Pekon (desa) Kejadian Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung beri klarifikasi, Sabtu 21 Juni 2025, (foto_dok/rs)
Foto: Murni, Kepala Pekon (desa) Kejadian Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung beri klarifikasi, Sabtu 21 Juni 2025, (foto_dok/rs)

TANGGAMUS — Kepala Pekon Kejadian, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Murni, akhirnya buka suara terkait pemberitaan yang menyebut dirinya mengancam warga bernama Ustaz Misyadi dengan sebilah golok pada Hari Raya Idul Adha, Jumat 6 Juni 2025 lalu.

Dalam keterangannya kepada media, Murni menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar. Ia menyebut telah terjadi kesalahpahaman dan pemotongan narasi dalam video yang viral di media sosial.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Saat itu saya sedang memotong hewan qurban untuk ibu mertua saya. Tiba-tiba ada anak-anak dari rumah Ustaz Misyadi berlari ke arah rumah saya karena takut dipukul oleh abangnya, Imi,” ujar Murni, Sabtu 21 Juni 2025.

BACA JUGA :  Jajaran BRI Pringsewu Terancam Proses Hukum, Dituding Beri Keterangan Palsu ke Polisi

Melihat dugaan kekerasan terhadap anak, Murni mengaku mencoba menengahi. Ia menegur Imi agar tidak memukul anak-anak dan menyarankan untuk menyelesaikan persoalan dengan cara baik-baik.

Namun, menurut Murni, Ustaz Misyadi justru membalas dengan perkataan kasar yang membuat situasi memanas.

“Saya dibilang, ‘jangan ikut campur, kamu nggak ada apa-apanya buat saya’. Padahal saya hanya menegur karena tanggung jawab saya sebagai kepala pekon,” tambahnya.

Karena merasa diperlakukan tidak sopan, Murni mengaku gelap mata. Ia mengambil golok yang digunakan untuk memotong tulang kambing, lalu melompat ke saluran irigasi dan mendekati Ustaz Misyadi. Namun, Misyadi berhasil menghindar.

Versi Murni, situasi justru berbalik. Ia mengaku diserang balik oleh Ustaz Misyadi dan Imi menggunakan balok dan kapak. Beruntung, kejadian tersebut dilerai warga yang ada di lokasi.

BACA JUGA :  Berubah Nama Jadi Masjid Agung Nurul Faizin, Jadi Pusat Pembinaan Umat di Tanggamus

“Saya diserang pakai balok dan kampak. Bahkan sebelumnya rumah saya juga dilempar pakai balok dua kali. Saya simpan balok itu sebagai bukti,” ungkap Murni.

Terakhir, Murni meragukan keaslian video yang beredar, karena menurutnya tidak menampilkan kronologi lengkap. Ia menduga video tersebut telah dipotong dan diedit.

“Yang rekam itu dari pihak mereka. Saya yakin narasinya sudah disusun supaya saya terlihat pelaku utama. Padahal kejadiannya tidak seperti itu,” ujarnya.

Diketahui bahwa Kasus ini telah ditangani Polres Tanggamus. Pelapor, Ustaz Misyadi, sebelumnya telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dan sejumlah saksi juga telah diperiksa.

Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum ada penetapan tersangka dari pihak kepolisian.

BACA JUGA :  Pilkakon Tanggamus 2020, Polres Tanggamus Sudah Petakan Titik Rawan

“Saya serahkan semua ke proses hukum. Kalau aparat bekerja objektif, saya yakin kebenaran akan terungkap,” tutup Murni.

Insiden di Pekon Kejadian kini menyisakan dua versi cerita yang saling bertolak belakang. Publik pun berharap aparat penegak hukum dapat bekerja secara objektif, adil, dan transparan dalam menuntaskan kasus ini.***