WAWAINEWS – Petani sawit berbagai wilayah di Lampung mulai khawatir dengan terus merosotnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ditingkat Pabrik Kelapa Sawit yang terjadi hingga 25 April 2022.
Hal tersebut terjadi pasca Presiden Jokowi mengumumkan wacana penutupan kran ekspor bahan baku minyak sawit mentah (CPO) dan Minyak Goreng mulai 28 April 2022 nanti.
Penurunan harga TBS ditingkat petani terjadi di seluruh wilayah Lampung. Sehingga membuat pengepul kebingungan menyampaikan ke petani sawit terkait harga, karena sehari harga bisa turun tiga kali.
Penurunan harga terjadi ditingkat pabrik kelapa sawit (PKS) seperti di wilayah Kalirejo, Anak Tuha, Menggala, Waykanan yang diketahui pada pada 25 April 2022 harga TBS Turun Rp500. Sementara di lapak Sukamaju Lampung Selatan, harga terjun dinagka Rp1000.
Petani dan pengepul berharap ada kebijakan turunan lain yang bisa menjamin pergerakan harga sawit ditingkat petani.
Karena kekhawatiran akan turunnya harga terus membayangi petani yang akan terdampak dengan kebijakan larangan ekspor tersebut.
Selama ini harga TBS di lapak biasa Rp3365 di potong 8 persen. Sehingga di petaninya harga Rp3000/kg. Harga Rp3000/kg itu udah bersih di tingkat petani setelah di potong ongkos angkut dan upah unduh.
“Sebagai pengepul saya bingung, karena sehari harga TBS kelapa sawit bisa turun 3 kalo. Bingung sampaikan ke petani karena harga turun terus menjelang pabrik kelapa sawit tutup,”paparnya.
Saat ini pabrik kelapa sawit sejak kemarin mulai tutup menyambut hari raya idulfitri 1443. Petani dan pengepul berharap ada kepastian terkait harga setelah lebaran nanti. ***
