BudayaLintas Daerah

Yasonna Laoly Dianugerahi Gelar Kehormatan Masyarakat Adat Sunda sebagai Sinatria Pinayungan

×

Yasonna Laoly Dianugerahi Gelar Kehormatan Masyarakat Adat Sunda sebagai Sinatria Pinayungan

Sebarkan artikel ini
Foto: Yasonna H. Laoly, dianugerahi gelar kehormatan masyarakat adat Sunda sebagai Sinatria Pinayungan saat penyerahan 35 Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk 10 Kota Kabupaten bertempat di Alam Santosa, Eka Santosa Pasir Impun Jawa Barat, pada Selasa 23 Juli 2024.
Foto: Yasonna H. Laoly, dianugerahi gelar kehormatan masyarakat adat Sunda sebagai Sinatria Pinayungan saat penyerahan 35 Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk 10 Kota Kabupaten bertempat di Alam Santosa, Eka Santosa Pasir Impun Jawa Barat, pada Selasa 23 Juli 2024.

BANDUNG – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly, dianugerahi gelar kehormatan masyarakat adat Jawa Barat sebagai Sinatria Pinayungan, pada Selasa 23 Juli 2024.

Penganugerahan gelar kehormatan tersebut dilakukan saat Menkumham yang didampingi Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Mien Usihen menyerahkan 35 Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) untuk 10 Kota Kabupaten bertempat di Alam Santosa, Eka Santosa Pasir Impun.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Gelar tersebut didasari atas penilaian para Olot Masyarakat Adat terhadap kinerja kepemimpinan Menkumham Yasonna yang dinilai banyak memberi perhatian terhadap Hak Perlindungan Kekayaan Intelektual dan Pengayom serta sikap Rendah Hati kepada masyarakat kecil.

BACA JUGA :  Transparansi Pengelolaan Uang Rakyat di Bagian Umum Tanggamus, Masih Dipertanyakan

“Terimakasih untuk penghargaan yang diberikan dan ini akan semakin mendorong semangat kami dalam mengembangkan ekosistem kekayaan intelektual di Indonesia, yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,”jelasnya Menteri MenkumHam.

Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua elemen dalam mencapai keberlanjutan dan kemajuan dalam pengelolaan kekayaan intelektual.

Penganugerahan itu, bagai bentuk apresiasi guna mengakui dan menghargai kontribusi serta keberhasilan Masyarakat Adat Sunda dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan Kekayaan Intelektual Budaya, dan melestarikan keberagaman budaya di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat.

Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad berkesempatan langsung menyaksikan penyematan anugerah tersebut sekaligus menyaksikan berbagai penampilan seni dan budaya dari beragam Masyarakat Adat Jawa Barat yang dikemas dalam gelaran Pinton Ajen.

BACA JUGA :  Ini Ucapan Kakon Kanyangan yang Bernada Merendahkan Profesi Wartawan

Gani Muhamad mengaku berkesan karena bisa bertemu para olot atau sepuh atau pemangku adat dari berbagai daerah se- Jawa Barat sekaligus melihat keindahan alam di sekitar yang sangat terawat dan terjaga dan juga melihat berbagai kekayaan alam yang melimpah di sini yang bermanfaat untuk menghasilkan produk-produk pertanian.

Terkait Masyarakat Adat, di Kota Bekasi terdapat Kampung Adat Kranggan yang patut dibanggakan karena masih memegang teguh adat istiadat serta kebudayaan turun menurut dari para olot atau sepuh di sana, sehingga eventtersebut menjadi motivasi tersendiri bagi Gani Muhamad untuk dapat mengajak khalayak luas dalam melestarikan ciri khas di Kota Bekasi.

“Masyarakat Kota Bekasi harus bangga bahwa di wilayah Jatisampurna, kita punya Kampung Kranggan, dimana beberapa waktu yang lalu baru saja menggelar tradisi Babaritan: Opat Mandahar Kalima Pancer, sebuah tradisi turun menurun yang masih terjaga dan patut untuk diketahui khalayak luas bahwasannya di Kota Bekasi masih kental akan kebudayaan khasnya, untuk itu mari bersama kita rawat dan kita jaga,” tutup Gani Muhamad. ***