WAWAINEWS – NU atau Nahdlatul Ulama merupakan satu organisasi Islam terbesar di tanah air yang didirikan 31 Januari 1926. Sejarah berdirinya pun tak lepas dari peran ulama kharismatik seperti KH Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisri Syansuri.
Sejak didirikan NU terus berkembang dan memiliki peran besar dalam memajukan agama, sosial dan politik di Indonesia. Bahkan banyak mencetak kader ulama kharismatik salah satunya seperti di Lampung yang baru- baru ini menjadi lokasi Muktamar ke-34 NU.
Tak banyak yang tahu ternyata Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Lampung pertama kali adalah seorang Isnpektur Polisi. Sosoknya adalah Marhasan SSS putra asli Sukadana, Lampung Timur yang lahir pada 1911 yang telah menjadi Inspektur Polisi dimasa perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia pada zaman belanda.
Hal itu sebagaimana tertulis dalam Buku Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung yang ditulis oleh Ila Fadilasari. Dikisahkan bahwa sejak Indonesia di Proklamasi pada tahun 1945 pemilik Gelar Sultan Sejagad Sealam (SSS) kemudian melekat dengan nama belakang Marhasan SSS pernah bertugas di Jambi.
Kemudian di pindah tugas ke wilayah Pagaralam, Sumatera Selatan. Hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti jadi Polisi dan memboyong keluarganya kembali ke Sukadana Lampung Timur.
Kembali ke Lampung Marhasan SSS berkenalan dengan Kiai Arief ketika itu adalah Komisaris GPII untuk Lampung Tengah. GPII kerap melakukan kegiatan turun ke bawah (Turba) dan menginap disejumlah lokasi.
KH. Muhammad Arief menceritakan perkenalannya dengan Marhasan SSS, dengan menyampaikan bahwa Inspektur Polisi Marhasan kerap mengikuti kegiatan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Diketahui bahwatahun 1947-1948 GPII merupakan organisasi pemudanya Partai Masyumi.
